1. PENGERTIAN LONGSORAN
Dalam dunia teknik sipil, utamanya dalam pelaksanaan langsung di lapangan baik dalam penelitian suatu proyek sering mengalami berbagai kendala atau masalah. Salah satunya adalah terjadi longsoran atau pergerakan tanah pada suatu titik pelaksanaan. Secara umum, Pengertian longsoran atau pergerakan tanah adalah perpindahan massa tanah atau batuan pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula. Dalam definisi longsoran ini termasuk juga deformasi lambat atau jangka panjang dari suatu lereng yang biasa disebut rayapan (creep). Definisi longsoran ini tidak termasuk aliran lahar dan amblesan atau penurunan tanah (subsidence) yang di akibatkan proses konsolidasi atau perbedaan kekuatan dari pondasi suatu bangunan.2. TIPE-TIPE LONGSORAN
Gerakan tanah dalam klasifikasi ini dikelompokkan menurut
klasifikasi Highway Research Board 1958 dan 1978. Kriteria yang digunakan dalam
pengelompokan ini adalah
berdasarkan tipe gerakan tanah dan jenis material. Tipe longsoran atau gerakan tanah dibagi menjadi lima
kelompok utama yaitu:
1.
Runtuhan (Fall);
2.
Jungkiran (Toppling);
3.
Longsoran (Sliding);
4.
Penyebaran lateral (Lateral
Spreading);
5.
Aliran (Flow);
6.
Tipe Majemuk
Tabel 1. Klasifikasi Longsoran
JENIS GERAKAN
|
JENIS
MATERIAL
|
||||
BATU
|
TANAH
|
||||
BUTIR KASAR
|
BUTIR HALUS
|
||||
Runtuhan
|
Runtuhan
batu
|
Runtuhan
bahan
rombakan |
Runtuhan
tanah
|
||
Jungkiran
|
Jungkiran
batu
|
Jungkiran
bahan
rombakan |
Jungkiran
tanah
|
||
Gelinciran
|
Rotasi
|
Sedikit
|
Nendatan batu
|
Nendatan bahan
rombakan |
Nendatan
tanah
|
Translasi
|
Banyak
|
Gelincir
bongkahan
batu |
Gelincir
bongkah
bahan rombakan |
Gelincir
bongkah
tanah |
|
Gelincir
batu
|
Gelincir
bahan
rombakan |
Gelincir
tanah
|
|||
Gerakan
Lateral
|
Gerakan
Laterial
batu |
Gerakan
laterial
bahan rombakan |
Gerakan
laterial
tanah |
||
Aliran
|
Aliran
batu
|
Aliran bahan
rombakan |
Aliran
tanah
|
||
Rayapan tanah
|
|||||
Majemuk
= Gabungan dua
atau lebih tipe gerakan
|
a. Tipe Runtuhan (Fall)
Tipe Runtuhan merupakan gerakan tanah yang disebabkan
keruntuhan tarik yang diikuti dengan tipe gerakan jatuh bebas akibat gravitasi. Pada tipe
runtuhan ini massa tanah atau batuan
lepas dari suatu lereng atau tebing curam dengan sedikit atau tanpa terjadi pergeseran (tanpa bidang longsoran). Massa
tersebut meluncur di udara seperti
gerakan jatuh bebas, meloncat atau menggelundung.
Runtuhan
batuan adalah runtuhan massa batuan yang lepas dari batuan induknya. Runtuhan bahan rombakan
adalah runtuhan yang terdiri dari fragmen-fragmen lepas sebelum runtuh. Termasuk pada tipe runtuhan
ini adalah :
(a)
Runtuhan kerikil (ukuran kurang dari 20 mm),
(b)
Runtuhan kerakal (ukuran dari 20 mm - 200 mm)
(c)
Runtuhan bongkah (ukuran lebih dari 200 mm).
Longsoran atau Runtuhan tanah dapat terjadi karena
kekuatan material yang terletak di bagian bawah lebih lemah (antara lain karena
tererosi dan penggalian) dibandingkan lapisan di atasnya. Runtuhan batuan dapat
terjadi antara lain karena adanya
perbedaan pelapukan, perbedaan tekanan hidrostatis karena masuknya air ke dalam retakan, serta karena perlemahan akibat
struktur geologi (antara lain kekar,
sesar, perlapisan)
b. Tipe Jungkiran (Toppling)
Tipe Jungkiran adalah jenis gerakan memutar ke depan
dari satu atau beberapa blok tanah/batuan terhadap titik pusat putaran di bawah massa
batuan. Gaya utama dari fenomena ini adalah
gaya gravitasi,
gaya dorong dari massa batuan di belakangnya dan gaya yang ditimbulkan oleh tekanan air
yang mengisi rekahan batuan. Jungkiran ini biasanya terjadi
pada tebing-tebing yang curam dan tidak mempunyai bidang longsoran.
c. Tipe Longsoran (Sliding)
Tipe Longsoran adalah gerakan massa yang diakibatkan oleh
regangan geser dan perpindahan sepanjang bidang longsoran. Massa
berpindah melongsor dari tempat semula dan terpisah dari massa
tanah yang mantap. Dalam hal ini, keruntuhan geser tidak selalu terjadi
secara serentak pada suatu bidang longsoran, tapi dapat
berkembang dari keruntuhan geser setempat.
Berdasarkan keutuhan
materialnya, jenis longsoran ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Material yang bergerak relatif utuh dan terdiri dari satu atau beberapa blok ;
Material yang bergerak dan sangat berubah
bentuknya atau terdiri dari banyak blok yang berdiri sendiri.
Berdasarkan bentuk bidang
longsor, jenis longsoran
ini diklasifikasikan menjadi 2, yait:
- longsoran rotasi (nendatan)
- longsoran translasi.
1. Longsoran rotasi atau rotasional
Longsoran rotasi atau rotasional adalah longsoran yang mempunyai bidang longsor berbentuk : setengah lingkaran, log spiral, hiperbola atau bentuk lengkung tidak teratur lainnya. Contoh yang paling umum dari tipe ini adalah nendatan yang sepanjang bidang longsorannya berbentuk cekung ke atas. Retakan-retakannya berbentuk konsentris dan cekung ke arah gerakan dan jika dilihat dari atas berbentuk sendok. Longsoran rotasi bisa terjadi tunggal, ganda atau berantai.2. Longsoran translasi atau translasional
Untuk longsoran translasi atau translasional, massa yang longsor bergerak sepanjang permukaan yang datar atau agak bergelombang tanpa atau sedikit gerakan memutar/miring. Longsoran translasi umumnya ditentukan oleh bidang lemah seperti sesar, kekar perlapisan dan adanya perbedaan kuat geser antar lapisan atau bidang kontak antara batuan dasar dengan bahan rombakan di atasnya. Untuk translasi berantai gerakannya menjalar secara bertahap, ke atas lereng akibat tanah di belakang diperlemah oleh air yang mengisi retakan-retakan.d. Tipe Penyebaran Lateral (Lateral Spreading)
Tipe Longsoran dengan penyebaran lateral adalah gerakan
menyebar ke arahlateral yang ditimbulkan oleh retak geser atau retak tarik.
Tipe gerakan ini dapat terjadi pada batuan ataupun tanah. Penyebaran lateral dapat dibedakan dalam dua tipe
yaitu :
- Gerakan yang menghasilkan sebaran yang menyeluruh dengan bidang geser atau zona aliran plastis yang sulit dikenali dengan baik. Gerakan ini banyak terjadi pada batuan dasar, terutama yang terletak pada puncak tebing.
- Gerakan yang mencakup retakan dan penyebaran material yang relatif utuh (batuan dasar atau tanah), akibat pencairan (liquefaction). Blok di atasnya dapat ambles, melonggar, memutar, hancur mencair dan mengalir. Mekanisme gerakan ini tidak saja rotasi dan translasi tetapi juga aliran. Karena itu penyebaran lateral ini dapat bersifat majemuk.
e. Tipe Aliran (Flow)
Tipe Aliran adalah jenis lonsoran atau gerakan tanah di
mana kuat geser tanah kecil sekali atau boleh dikatakan tidak ada, dan material
yang bergerak berupa material kental. Termasuk dalam tipe ini adalah gerakan yang lambat, berupa
rayapan pada massa tanah plastis yang menimbulkan retakan tarik tanpa bidang longsoran. Rayapan di
sini dianggap sama dengan arti rayapan pada mekanika bahan yaitu deformasi yang terjadi terus
menerus di bawah tegangan yang konstan. Pada material yang tidak
terkonsolidasi, gerakan ini umumnya berbentuk aliran, baik cepat atau lambat,
kering atau basah. Aliran pada batuan sangat sulit dikenali karena gerakannya sangat
lambat dengan retakan-retakan yang rapat dan tidak saling berhubungan serta
sering menimbulkan lipatan, lenturan atau tonjolan. Aliran dapat dibedakan dalam dua tipe
menurut materialnya yaitu aliran tanah (termasuk bahan rombakan) dan aliran batuan .
f. Tipe Majemuk (Complex)
Tipe majemuk merupakan gabungan dua
atau lebih tipe longsoran atau gerakan tanah dalam artian lain terjadi lebih
dari sat tipe longsoran pada satu titik tertentu.
Demikianlah sedikitnya informasi mengenai pengertian dan tipe longsoran atau pergerakan tanah yang dapat saya bagikan untuk anda dapat pelajari. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment