Follow Me

Instagram

PENGERTIAN DAN TIPE-TIPE LONGSORAN

1.      PENGERTIAN LONGSORAN  

Dalam dunia teknik sipil, utamanya dalam pelaksanaan langsung di lapangan baik dalam penelitian suatu proyek sering mengalami berbagai kendala atau masalah. Salah satunya adalah terjadi longsoran atau pergerakan tanah pada suatu titik pelaksanaan. Secara umum, Pengertian longsoran atau pergerakan tanah adalah perpindahan massa tanah atau batuan pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula. Dalam definisi longsoran ini termasuk juga deformasi lambat atau jangka panjang dari suatu lereng yang biasa disebut rayapan (creep). Definisi longsoran ini tidak termasuk aliran lahar dan amblesan atau penurunan tanah (subsidence) yang di akibatkan proses konsolidasi atau perbedaan kekuatan dari pondasi suatu bangunan. 

2.      TIPE-TIPE LONGSORAN

Gerakan tanah dalam klasifikasi ini dikelompokkan menurut klasifikasi Highway Research Board 1958 dan 1978. Kriteria yang digunakan dalam pengelompokan ini adalah berdasarkan tipe gerakan tanah dan jenis material. Tipe longsoran atau gerakan tanah dibagi menjadi lima kelompok utama yaitu:
1.      Runtuhan (Fall);
2.      Jungkiran (Toppling);
3.      Longsoran (Sliding);
4.      Penyebaran lateral (Lateral Spreading);
5.      Aliran (Flow);
6.      Tipe Majemuk

Tabel 1.  Klasifikasi Longsoran
JENIS GERAKAN
JENIS MATERIAL
BATU
TANAH
BUTIR KASAR
BUTIR HALUS
Runtuhan
Runtuhan batu
Runtuhan bahan
rombakan
Runtuhan tanah
Jungkiran
Jungkiran batu
Jungkiran bahan
rombakan
Jungkiran tanah
Gelinciran
Rotasi
Sedikit
Nendatan batu
Nendatan bahan
rombakan
Nendatan tanah
Translasi
Banyak
Gelincir bongkahan
batu
Gelincir bongkah
bahan rombakan
Gelincir bongkah
tanah
Gelincir batu
Gelincir bahan
rombakan
Gelincir tanah
Gerakan Lateral
Gerakan Laterial
batu
Gerakan laterial
bahan rombakan
Gerakan laterial
tanah
Aliran
Aliran batu
Aliran bahan
rombakan
Aliran tanah
Rayapan tanah
Majemuk = Gabungan dua atau lebih tipe gerakan

a.       Tipe Runtuhan (Fall)

Tipe Runtuhan merupakan gerakan tanah yang disebabkan keruntuhan tarik yang diikuti dengan tipe gerakan jatuh bebas akibat gravitasi. Pada tipe runtuhan ini massa tanah atau batuan lepas dari suatu lereng atau tebing curam dengan sedikit atau tanpa terjadi pergeseran (tanpa bidang longsoran). Massa tersebut meluncur di udara seperti gerakan jatuh bebas, meloncat atau menggelundung.
Runtuhan batuan adalah runtuhan massa batuan yang lepas dari batuan induknya. Runtuhan bahan rombakan adalah runtuhan yang terdiri dari fragmen-fragmen lepas sebelum runtuh. Termasuk pada tipe runtuhan ini adalah :
(a)    Runtuhan kerikil (ukuran kurang dari 20 mm),
(b)   Runtuhan kerakal (ukuran dari 20 mm - 200 mm)
(c)    Runtuhan bongkah (ukuran lebih dari 200 mm).
Longsoran atau Runtuhan tanah dapat terjadi karena kekuatan material yang terletak di bagian bawah lebih lemah (antara lain karena tererosi dan penggalian) dibandingkan lapisan di atasnya. Runtuhan batuan dapat terjadi antara lain karena adanya perbedaan pelapukan, perbedaan tekanan hidrostatis karena masuknya air ke dalam retakan, serta karena perlemahan akibat struktur geologi (antara lain kekar, sesar, perlapisan)

b.      Tipe Jungkiran (Toppling)

Tipe Jungkiran adalah jenis gerakan memutar ke depan dari satu atau beberapa blok tanah/batuan terhadap titik pusat putaran di bawah massa batuan. Gaya utama dari fenomena ini adalah  gaya gravitasi, gaya dorong dari massa batuan di belakangnya dan gaya yang ditimbulkan oleh tekanan air yang mengisi rekahan batuan. Jungkiran ini biasanya terjadi pada tebing-tebing yang curam dan tidak mempunyai bidang longsoran.

c.       Tipe Longsoran (Sliding)

Tipe Longsoran adalah gerakan massa yang diakibatkan oleh regangan geser dan perpindahan sepanjang bidang longsoran. Massa berpindah melongsor dari tempat semula dan terpisah dari massa tanah yang mantap. Dalam hal ini, keruntuhan geser tidak selalu terjadi secara serentak pada suatu bidang longsoran, tapi dapat berkembang dari keruntuhan geser setempat.
Berdasarkan keutuhan materialnya, jenis longsoran ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Material yang bergerak relatif utuh dan terdiri dari satu atau beberapa blok ;
Material yang bergerak dan sangat berubah bentuknya atau terdiri dari banyak blok yang berdiri sendiri.
            Berdasarkan bentuk bidang longsor, jenis longsoran ini diklasifikasikan menjadi 2, yait:

  1. longsoran  rotasi (nendatan)
  2. longsoran translasi.

1.      Longsoran rotasi atau rotasional

Longsoran rotasi atau rotasional  adalah longsoran yang mempunyai bidang longsor berbentuk : setengah lingkaran, log spiral, hiperbola atau bentuk lengkung tidak teratur lainnya. Contoh yang paling umum dari tipe ini adalah nendatan yang sepanjang bidang longsorannya berbentuk cekung ke atas. Retakan-retakannya berbentuk konsentris dan cekung ke arah gerakan dan jika dilihat dari atas berbentuk sendok. Longsoran rotasi bisa terjadi tunggal, ganda atau berantai.

2.      Longsoran translasi atau translasional

Untuk longsoran translasi atau translasional, massa yang longsor bergerak sepanjang permukaan yang datar atau agak bergelombang tanpa atau sedikit gerakan memutar/miring. Longsoran translasi umumnya ditentukan oleh bidang lemah seperti sesar, kekar perlapisan dan adanya perbedaan kuat geser antar lapisan atau bidang kontak antara batuan dasar dengan bahan rombakan di atasnya. Untuk translasi berantai gerakannya menjalar secara bertahap, ke atas lereng akibat tanah di belakang diperlemah oleh air yang mengisi retakan-retakan.

d.      Tipe Penyebaran Lateral (Lateral Spreading)

Tipe Longsoran dengan penyebaran lateral adalah gerakan menyebar ke arahlateral yang ditimbulkan oleh retak geser atau retak tarik. Tipe gerakan ini dapat terjadi pada batuan ataupun tanah. Penyebaran lateral dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu :

  1. Gerakan yang menghasilkan sebaran yang menyeluruh dengan bidang geser atau zona aliran plastis yang sulit dikenali dengan baik. Gerakan ini banyak terjadi pada batuan dasar, terutama yang terletak pada puncak tebing.
  2. Gerakan yang mencakup retakan dan penyebaran material yang relatif utuh (batuan dasar atau tanah), akibat pencairan (liquefaction). Blok di atasnya dapat ambles, melonggar, memutar, hancur mencair dan mengalir. Mekanisme gerakan ini tidak saja rotasi dan translasi tetapi juga aliran. Karena itu penyebaran lateral ini dapat bersifat majemuk.

e.       Tipe Aliran (Flow)

Tipe Aliran adalah jenis lonsoran atau gerakan tanah di mana kuat geser tanah kecil sekali atau boleh dikatakan tidak ada, dan material yang bergerak berupa material kental. Termasuk dalam tipe ini adalah gerakan yang lambat, berupa rayapan pada massa tanah plastis yang menimbulkan retakan tarik tanpa bidang longsoran. Rayapan di sini dianggap sama dengan arti rayapan pada mekanika bahan yaitu deformasi yang terjadi terus menerus di bawah tegangan yang konstan. Pada material yang tidak terkonsolidasi, gerakan ini umumnya berbentuk aliran, baik cepat atau lambat, kering atau basah. Aliran pada batuan sangat sulit dikenali karena gerakannya sangat lambat dengan retakan-retakan yang rapat dan tidak saling berhubungan serta sering menimbulkan lipatan, lenturan atau tonjolan. Aliran dapat dibedakan dalam dua tipe menurut materialnya yaitu aliran tanah (termasuk bahan rombakan) dan aliran batuan .

f.       Tipe Majemuk (Complex)

Tipe majemuk merupakan gabungan dua atau lebih tipe longsoran atau gerakan tanah dalam artian lain terjadi lebih dari sat tipe longsoran pada satu titik tertentu.

Demikianlah sedikitnya informasi mengenai pengertian dan tipe longsoran atau pergerakan tanah yang dapat saya bagikan untuk anda dapat pelajari. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment