Follow Me

Instagram

STATISTIKA DASAR DALAM TEKNIK SIPIL

Pengertian Statistika.

Dalam dunia teknik sipil, ada sebuah ilmu yang sangat mendasar dan dominan penggunaannya untuk masalah penghitungan sebuah data. Apa lagi kalau data tersebut merupakan data yang masih tergolong perkiraan. Tentunya jika teman-teman memang anak teknik atau pun yang basicnya berhubungan dengan sistem data tidak akan asing dengan ilmu statistika. Dalam teknik sipil sendiri ilmu statistika sering diulas melalui satu mata kuliah yang umumnya dinamakan Statistika dan Probabilitas, selain itu mata kuliah yang juga sangat erat kaitannya dengan statistika adalah hidrologi, rekayasa lalu lintas, matematika terapan, dan banyak lagi. Singkatnya, Statistika adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara mengumpulkan data, menyajikan data dan menarik sebuah kesimpulan dari data-data tersebut. Jadi statistika merupakan ilmu yang sangat penting dalam pengolahan sebuah data utamanya data yang sangat banyak.

Data Statika

Berbicara soal data dalam statistika. Data itu apa sih? Secara umum data adalah susunan informasi atau keterangan dari sebuah penelitian atau pengamatan suatu objek atau kejadian. Informasi atau keterangan tersebut biasanya hanya merupakan hasil penelitian atau pengamatan yang belum akurat atau masih perlu untuk diolah supaya kita bisa menarik kesimpulan untuk kepentingan laporan akhir dari data tersebut. Dalam proses pengolahan inilah nantinya kita akan lebih banyak menggunakan ilmu statistika. Misalnya dalam teknik sipil ketika kita akan mendesain sebuah drainase maka data yang kita dapatkan pertama kali hanyalah data curah hujan di daerah tangkapan air lokasi pembangunan drainase tersebut. Tentu sangat tidak mungkin jika data mentah curah hujan langsung kita gunakan untuk mendesain drainase. Secara matematis hubungan desai drainase dengan data hujan tidak memiliki hubungan perhitungan. Jadi untuk bisa menggunakan data hujan tersebut maka terlebih dahulu data itu harus kita olah untuk menghasilkan debit air maksimum untuk kepentingan perhitungan desain drainase kita. Perlu kita ketahui, pengolahan data tersebut banyak menggunakan ilmu statistika. Jadi untuk itulah mengapa statistika sangat diperlukan dan mendasar dalam teknik sipil.

Cara Pengumpulan Data dalam Statistika

Dalam Ilmu statistika hal yang sangat diperlukan atau utama dilakukan adalah pengumpulan data. Dalam teknik sipil dari beberapa mata kuliah yang menggunakan statistika, dikenal berbagai macam cara pengumpulan data, seperti:

1. Melakukan pengujian atau penelitian.

Misalnya untuk mengetahui kuat tekan beton, maka dilakukan uji lab dari beberapa sampel beton yang telah disediakan. Data hasil pengujian tersebut nantinya digunakan untuk mencari rerata kuat tekan beton dari bebrapa sampel tadi yang pasti menggunakan ilmu statistika.

2. Melakukan pengamatan atau obsevasi dengan mencacah atau mengukur.

Misalnya, untuk berbagai kepentingan, salah satunya dalam teknik sipil maka dilakukan pengukuran curah hujan di berbagai tempat untuk pengambilan data curah hujan.

3. Angket atau kuesioner dengan turus / tally.

 Misalnya, pengambilan data lalu lintas harian rata-rata beberapa jenis kendaraan. Biasanya menggunakan sistem turus.

4. Wawancara

Wawancara ini biasanya dilakukan hanya sebagai kelengkapan sebuah data yang baru untuk membandingkannya dengan hasil wawancara.
Dalam statistika di luar teknik sipil masih banyak cara pengumpulan data lainnya. Namun itu tergantung pada bidang tersebut. Dalam teknik sipil hanya keempat cara diataslah yang paling umum digunakan.

Pengolahan Data dalam statistika.

Pengurutan Data

Masih bebicara mengenai data dalam statistika. Setelah dilakukan pengumpulan data, maka yang langkah selanjutnya yang umumnya dilakukan adalah Pengurutan data. Hal ini dilakukan untuk mempermudah kita dalam mengelolah data tersebut. Jika datanya dalam bentuk bilangan maka sebaiknya diurutkan atau di uraikan dari besar ke kecil atau pun sebaliknya. Jika datanya non bilangan maka sebaiknya di urutkan atau diuraikan dengan kategorinya. Data yang tidak terurut dengan baik dalam statistika sangatlah rumit untuk di olah, itu karena akan terjadi acak yang menyebabkan penarikan kesimpulan yang tidak akurat. Jadi, disarankan untuk mengurutkan data dengan baik.

Populasi

Selain data, dalam ilmu statistika juga sering kita dengar istilah populasi dan sampel. Populasi merupakan kumpulan dari seluruh objek yang lengkap untuk dijadikan objek penelitian atau pengamatan. Misalnya, dalam teknik sipil utamanya dalam mendesain lampu merah di sebuah persimpangan jalan maka kita melakukan pengamatan terhadap kendaraan yang melintas di daerah tersebut. Jika persimpangan jalan merupakan simpang empat maka objek penelitian kita adalah kendaraan yang bergerak lurus, berbelok ke kanan dan berbelok ke kiri. Kendaraan yang bergerak lurus, berbelok ke kanan dan berbelok ke kanan inilah yang menjadi populasinya. Jadi ada tiga populasi yaitu Populasi yang lurus, populasi belok kanan dan populasi belok kiri. Pembagian populasi inilah yang akan menentukan perlu atau tidaknya dibangun lampu merah di persimpangan tersebut.

Sampel

Kemudian kita mengarah ke istilah sampel dalam statistika. Sampel merupakan sebuah bagian dari populasi yang benar-benar akan diteliti atau di amati. Contohnya kita kembali ke desain lampu merah tersebut. Misalnya, alasan awal pembangunan lampu merah di persimpangan itu adalah karena sering terjadi kemacetan akibat angkot yang melintas di daerah tersebut terlalu padat dan sering melanggar aturan lalu lintas. Maka tentunya pada saat penelitian / pengamatan yang menjadi pengamatan utama adalah angkot. Maka angkot inilah yang termasuk sampel karena di amati secara khusus. Bisa juga sampel kendaraan lainnya yang dipertimbangkan pengaruhnya. Sampel ini hanyalah contoh dari sampel yang biasa diteliti dalam teknik sipil.

Kesimpulan Statistika Teknik Sipil

Jadi jika bisa saya simpulkan mengenai statistika, statistika itu merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mengembangkan sebuah data dari data yang belum akurat sehingga menghasilkan data yang akurat untuk ditindak lanjuti sebagai penyelesaian sebuah masalah. Kesimpilan statistika tidak selalu sama karena itu diperlukan sebuah penelitian dan pengolahan data yang lengkap untuk dilaporkan.

Demikian ilmu dasar mengenai statistika yang bisa saya bagikan untuk kita semua. Semoga bermanfaat. Teknik Sipil Yes. Terimakasih.


Anda PUNYA BLOG? atau BUAT BLOG SENDIRI dan jadi PUBLISHER IKLAN untuk dapat penghasilan tambahan dari IKLAN.

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PONDASI DALAM PENYUSUNAN RAB

Pembahasan RAB Pondasi

Dalam Rencana Anggaran Biaya suatu pekerjaan bangunan, ada pekerjaan yang dapat kita katakan sangat mendasar, baik dari segi tahap pekerjaannya maupun fungsinya sendiri terhadap bangunan. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan pondasi. Pekerjaan Pondasi dikatakan mendasar karena pekerjaan ini merupakan tahap paling awal dari pekerjaan, di sisi lain pekerjaan ini harus dikerjakan dengan sangat teliti karena fungsinya yang sangat mendukung keamanan sebuah bangunan. Semakin baik pengerjaan suatu pondasi maka selama tanah di bawahnya masih mampu menahan maka semakin tahan pula bangunan tersebut dan tentunya hampir pasti dapat dipastikan bahwa bangunannya akan awet. Jadi, itulah sebabnya pondasi dikatakan sangat mendasar di bandingkan dengan bagian bangunan lainnya.
Berbicara mengenai Pekerjaan pondasi, tentunya ada beberapa sub pekerjaan yang kita harus lakukan sehingga kita bisa dikatakan sukses dalam pekerjaan pondasi itu sendiri. Sub-sub pekerjaan itu tentunya pasti berhubungan dengan pondasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Galian Tanah
  2. Urugan Pasir
  3. Pemasangan batu kosong
  4. Pasangan batu Kali.
Sebetulnya ada banyak sub pekerjaan pada Pekerjaan pondasi, tergantung besarnya sebuah proyek. Misalnya pekerjaan jembatan, tentunya Sub Pekerjaan pada Pondasinya lebih banyak dibandingkan dengan Pekerjaan Pondasi sebuah Kamar Mandi Umum. Di sini saya hanya menampilkan 4 sub pekerjaan saja, karena ini hanya sebuah contoh RAB MCK umum.
Jika kita melihat sub-sub pekerjaan diatas sebetulnya apa sih yang akan kita lakukan? Jika kita ingin menghitung RAB sebuah pekerjaan tentunya terlebih dahulu kita menghitung volume pekerjaannya. Volume pekerjaan yang dimaksudkan itu seperti Dimensi dan panjang galian galian, dimensi dan panjang pondasi seta urugan tanah atau pasirnya. Berikut Contoh perhitungan volume RAB dalam tabel berikut:
NO
 URAIAN PEKERJAAN
 Panjang
 Lebar
 Tinggi
 Luas/Volume/Jumlah
 SATUAN
II
 PEKERJAAN PONDASI





     1
 Galian Tanah
          10
    0,90
     0,70
                        6,30
 M3
     2
 Urugan Pasir
          10
    0,90
     0,10
                        0,90
 M3
     3
 Pemasangan Batu Kosong
          10
    0,90
     0,10
                        0,90
 M3
     4
 Pasangan batu kali
          10
    0,50
     0,50
                        2,50
 M3







    • Galian Tanah

    Galian Tanah merupakan pekerjaan pertama dalam pekerjaan pondasi. Bicara mengenai galian tentunya kita berbicara bentuk, kedalaman dan lebar serta panjang galian itu sendiri. Bentuk galian tergantung pada jenis tanahnya, jika tanahnya mudah runtuh sebaiknya gunakan bentuk trapesium tetapi jika tanahnya baik atau stabil bisa menggunakan bentuk persegi saja. dalam dan lebar ditentukan oleh jenis pondasi yang kita akan bangun sementara panjannya galian tergantung dari as bangunan yang akan kita bangun. Volume galian sendiri dihitung seperti perhitunhsn volume pada umumnya Lebar x Kedalaman x Panjang Pondasi. Misalnya, anda mebuat pondasi yang lebar bawahnya 70 cm maka lebar galiannya 70 +10 ke kanan + 10 ke kiri = 90 cm dengan kedalaman pada umumnya 70 cm. Misalnya anda akan membangun MCK dengan ukuran 2,5 x 2,5 maka panjang pondasinya adalah 4 x 2,5 = 10 m. Ingat stuan yang digunakan harus setara sihingga volumenya menjadi 90 cm x 70 cm x 10 m = 0,9 m x 0,7 m x 10 m = 6,3 m kubik. Jadi anda harus menggali tanah sebanyak 6,3 m kubik.

    • Urugan Pasir

    Urugan Pasir merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan mengurug lantai kerja pondasi dengan menggunakan pasir dengan ketebalan 10 cm. jadi jika kita hitung volumenya maka yang kita hitung adalah lebar lantai pondasi x Panjang pondasi x tinggi urugan pasir. Misalnya menggunakan data yang tadi 0,9 x 10 x 0,1 = 0,9m kubik. jadi hampir 1 kubik pasir yang dibutuhkan dalam urugan pasir ini.

      • Pemasangan Batu Kosong

      Pemasangan batu kosong merupakan pemasangan batu jenis batu gunung maupun batu kali dengan ketebalan 5 - 10 cm. Batu dipasang tanpa ada campuran material lainnya. Tetepi biasa juga batu kosong diganti dengan campuran beton 1:3:5. Tetapi masyarakat umumnya hanya menggunakan batu kosong saja karena lebih ekonomis. Menghitung volumenya pun tidaklah Susah sama dengan menghitung urugan pasir tadi yaitu panjang pondasi x lebar lantai pondasi x tebal batu kosong. Misalnya kita menggunakan tebal 10 cm, maka volumenya = 10 x 0,9 x 0,1 = 0,9 m kubik. Membutuhkan hampir 1 meter kibik batu.

      • Pemasangan Batu Kali

      Berhubung karena bangunan yang kita rencanakan hanyalah bangunan kecil dan tidak bertingkat maka kita menggunakan jenis pondasi batu kali. Pondasi batu kali umumnya memiliki bentuk luasan dimensi Trapesium. Jadi supaya menghitung vulumenya dengan mudah kita lakukan dengan dua tahap, yakni menghitung Luas dimensinya terlebih dahulu baru mencari Volumenya. Misalnya, kita akan membuat pondasi dengan lebar atas 30 cm dan lebar bawah 70 cm dengan ketinggian 0,5 m maka luasan dimensinya adalah 1/2(0,3 + 0,7) x 0,5 = 0,25 m2. Setelah didapatkan luas dimensinya maka volumenya akan semakin mudah kita hitung yaitu Luas x panjang pondasi = 0,25 x 10 = 2,5 m kubik. Mudahkan?

      Demikian cara menghitung volume pekerjaan pondasi dalam penyusunan RAB, semoga bermanfaat.

      CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PERSIAPAN UNTUK RENCANA ANGGARAN BIAYA.

      Pada beberapa postingan sebelumnya, saya menampilkan beberapa contoh yang berhubungan dengan rencana anggaran biaya bangunan, salah satunya adalah contoh perhitungan volume pekerjaan. Akan sangat aneh jika kita melihat contoh tersebut, namun untuk menghitungnya saja kita tidak mengetahui secara mendalam. Untuk itu, pada kesempatan ini saya akan membagikan sedikit pengetahuan saya mengenai cara menghitung volume sebuah pekerjaan. Dalam penghitungan volume ini kita lakukan secara bertahap sesuai dengan urutan dari tahapan pekerjaannya. Tahap pertama biasanya didahului dengan pekerjaan persiapan. Dalam Pekerjaan umumnya terdapat beberapa sub pekerjaan namun kali ini saya hanya akan menjelaskan tiga bagian saja yakni:

      1. Pekerjaan Pembersihan Lahan
      2. Pekerjaan Persiapan Air dan Listrik
      3. Pekerjaan Pemasangan BowPlank
      Seperti pada tabel berikut:


      NO
      URAIAN PEKERJAAN
      Panjang
      Lebar
      Tinggi
      Luas/Volume/Jumlah
      SATUAN
       I
       PEKERJAAN PERSIAPAN





           1
       Pembersihan Lahan
               6,5 
               6,5

                                42,25
       M2
           2
       Persiapan air dan listrik



                                  1
       LS
           3
       Pemasangan Bowplank
                18


                                18
       M

      Berikut saya akan Jelaskan setiap sub pekerjaan:
      • Pekerjaan Pembersihan Lahan
      Untuk mencari Volume pekerjaan Pembersihan lahan yang kita hitung hanyalah luas area pembangunan. Dalam hal ini area bangunan ditambah 2 meter setiap sisi bangunan. Misalnya pada tabel di atas, kita dapatkan luas = 42 persegi. Mengapa demikian? Sesuai rencana bangunan hanya berukuran 2,5 x 2,5 meter, jadi yang di hitung dalam pembersihan lahan yaitu masing-masing sisi ditambahkan dua meter berarti hitungannya = 2+2,5+2 meter = 6,5 meter. Sehinga luas pembersihan menjadi 6,5 x 6,5 = 42 meter persegi.
      • Pekerjaan Persiapan Air & Listrik
      Pekerjaan Persiapan Air dan Listrik merupakan bagian pekerjaan yang sangat penting. Coba bayangkan jika kita akan melakukan pembangunan di suatu tempat, namun Air dan listriknya tidak tersedia, pasti yang ada pekerjaan tida lancar bahkan bisa-bisa pekerjaan jadi batal. Oke, Langsung saja yah. Untuk menghitung volume persiapan Air dan Listrik biasanya hanya menggunakan perhitungan secara keseluruhan. Namun jika ingin merincinya, maka kita menghitung satu per satu keperluan pesiapan ini dan tentunya Persiapan Air terpisah dengan Persiapan Listrik. Akan tetapi perincian seperti itu kita lakukan jika perhitungan mengacuh kepada suatu proyek yang lebelnya menengah ke atas.
      • Pekerjaan Pemasangan Bowplank
      Istilah Bowplank mungkin sedikit asing bagi masyarakat umum bahkan bagi para tukang sendiri terkadang istilah ini tidak digunakan. Bowplank merupakan suatu bagian yang di pasang mengintari area bangunan yang akan dikerjakan yang umumnya berjarak 1 meter di luar rencana pondasi dengan tinggi tidak lebih dari 1 meter. Bahan Bowplank sendiri umumnya menggunakan papan dan balok. Jadi jika anda pernah berkunjung ke lokasi pembangunan yang baru awal, kemudian anda melihat balok kayu berdiri bertempelkan papan maka itulah yang kita namakan Bowplank. Jika sudah mengerti apa itu bowplank, sekarang kita lihat cara perhitungan volumenya. Volume bowplank kita hitung dalam satuan panjang saja karena hanya ditentukan oleh keliling yang saya sudah sebutkan tadi yaitu; misalnya bangunan rencana 2,5 X 2,5 maka bowplanknya setiap sisi kita hitung; 1+2,5+1=4,5 sehingga volume Bowplank keseluruhan 4,5+4,5+4,5+4,5=18 atau 4,5 X 4 =18. Mengapa perhitungannya demikian? hal itu karena bentuk bangunan persegi jika bangunan tidak beraturan maka gunakan perhitungan a+b+c+...+ seterusnya sesuai jumlah sisi. Di mana a,b,c,...adalah ukuran bowplank setiap sisi bangunan.

      Demikianlah penjelasan saya mengenai Perhitungan Volume Pekerjaan persiapan Untuk Rencana Anggaran Biaya Bangunan. Semoga bermanfaat. Syalom.
      Lihat juga: