Dalam ilmu pengetahuan utamanya dalam teknik sipil ada suatu material
yang sangat perlu kita ketahui dasar-dasarnya, yaitu jika kita berbicara
mengenai konstruksi bangunan baja. Baja merupakan suatu material yang sangat
unggul di masa sekarang dalam dunia konstruksi. Tapi sekalipun banyak orang
yang menggunakan baja sebagai bahan konstruksi, tak jarang pula orang tersebut
tidak mengenal bahan baja lebih mendasar. Jadi, tidak ada salahnya jika kita
mengulas sedikit tentang pengetahuan dasar bahan baja konstruksi sebagai berikut:
DEFINISI BAJA
•
Baja adalah Seluruh macam besi yang dengan tidak dikerjakan terlebih dahulu lagi,
sudah dapat ditempa.
•
Baja adalah bahan yang serba kesamaannya (homogenitasnya) tinggi, terdiri terutama
dari Fe dalam bentuk kristal dan C.
Pembuatan baja dilakukan sebagai pembersihan dalam temperatur
yang tinggi dari besi mentah yang
didapat dari proses dapur tinggi. Besi mentah tidak dapat ditempa.
Terdapat 3 Macam besi mentah :
•
Besi mentah putih
•
Besi mentah kelabu
•
Besi mentah bentuk antara
Ikhtisar singkat dari Proses pembuatan baja :
•
Proses Bessemer.
•
Proses thomas.
•
Proses Martin.
•
Proses dengan dapur elektro.
•
Proses dengan mempergunakan kui
•
Proses aduk (proses puddle).
SIFAT-SIFAT BAJA KONSTRUKSI
Sifat - sifat umum dari baja Konstruksi bangunan :
Sifat –
sifat umum dari baja yaitu teristimewa kekakuannya dalam berbagai macam keadaan
pem- bebanan atau muatan terutama tergantung :
•
Cara
meleburnya.
•
Macam
dan banyaknya logam campuran
•
Cara
(proses) yang digunakan waktu pembuatannya.
•
Dalam
proses pembuatan baja maka logam campuran baja itu sebagian sudah ada dalam
bahan mentah itu namun masih perlu ditambahkan pada waktu pembuatan baja
seperti : C, Mn, Si termasuk bahan utama S dan P.
Sifat – sifat utama baja untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan :
•
Keteguhan
(solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur
•
Elastisitas
(elasticity) artinya kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas
pembebanan tertentu, sesudahnya pem- bebanan ditiadakan kembali kepada bentuk
semula.
•
Kekenyalan
/ keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima
perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa menderita kerugian- kerugian berupa
cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu
pendek
•
Kemungkinan
ditempa - (maleability) sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan
plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
•
Kemungkinan
dilas (weklability) artinya sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu
sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan
sifat -sifat keteguhannya
•
Kekerasan
(hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
Dalam praktek hal penting yang berhubungan dengan sifat baja adalah: :
•
Penentuan
syarat – syarat minimum harus dicantumkan dalam kontrak pemesanan, pembelian
dan penyerahan bahan
•
Garansi
adanya sifat-sifat yang merata melalui dari pengetesan pada waktu bahan datang
•
Tuntutan
– tuntutan yang tinggi yang tidak diperlukan sebaiknya tidak dicantumkan karena
tidak ekonomis
•
Sifat-sifat
baja harus selalu terjamin ada untuk kondisi pengerjaan dari baja misalnya
pemotongan, pengeboran pengelasan.
•
Sebaliknya
pada saat pengerjaan baja maka dijaga sedemikian rupa sehingga sifat – sifat
baja tidak hilang
•
Bentuk
- bentuk bagian dari kon- struksi bangunan dan sambungan - sambungan tidak
mengakibatkan sifat - sifat baja menjadi berubah.
JENIS-JENIS BAJA KONSTRUKSI
Baja bangunan terbagi menjadi dua bagian :
•
baja
wals (gilling) tidak dengan campuran logam.
•
Baja
wals dengan campuran logam
BAJA GOLONGAN 1
Yang termasuk dalam golongan 1
adalah baja St 37 yang lazim diguna-kan di Eropa dan Indonesia. Baja ini dibuat melalui proses
thomas dan Martin. Angka 37 berarti bahwa minimum keteguhan putus
tarik adalah 37 Kg/mm2. Baja St 00 juga termasuk dalam golongan 1
dengan kwalitas perdagangan. Dipergunakan untuk konstruksi gedung-gedung
yang kurang penting sehingga pengetesan tidak diperlukan cukup hanya melalui
pengelihatan
BAJA GOLONGAN 2
Keuntungan :
•
Digunakan
bila konstruksi memerlukan bahan yang ringan.
•
Lebih
tahan terhadap pertukar-an beban.
•
Menjadikan
tegangan sekunder lebih kecil.
Kerugian :
•
Harganya
lebih tinggi.
•
Sifatnya
lebih getas.
•
Mengerjakannya
lebih sulit karena lebih keras
•
Jika
digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau lendutannya besar.
Pada dasarnya untuk kekuatan konstruksi
persyaratan yang
Diperlukan adalah:
•
syarat
kekuatan
•
syarat
kekakuan
Dengan mengetahui kerugian dari type baja ini
maka untuk konstruksi jembatan perlu adanya penyesuaian penyesuaian sebagai berikut :
•
Tinggi
jembatan dibuat lebih untuk mengimbangi adanya lendutan yang besar
•
Tegangan
yang diizinkan tidak digunakan sepenuhnya sehingga perhitungan boros/ mahal.
Percobaan-percobaan dari baja bangunan adalah :
•
Percobaan
tarik
•
Percobaan
lentur
•
Penetapan
kekerasan menurut brinell
•
Percobaan
tarik pukul lentur
•
Percobaan
tarik pukul
No comments:
Post a Comment