Follow Me

Instagram

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PONDASI DALAM PENYUSUNAN RAB

Pembahasan RAB Pondasi

Dalam Rencana Anggaran Biaya suatu pekerjaan bangunan, ada pekerjaan yang dapat kita katakan sangat mendasar, baik dari segi tahap pekerjaannya maupun fungsinya sendiri terhadap bangunan. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan pondasi. Pekerjaan Pondasi dikatakan mendasar karena pekerjaan ini merupakan tahap paling awal dari pekerjaan, di sisi lain pekerjaan ini harus dikerjakan dengan sangat teliti karena fungsinya yang sangat mendukung keamanan sebuah bangunan. Semakin baik pengerjaan suatu pondasi maka selama tanah di bawahnya masih mampu menahan maka semakin tahan pula bangunan tersebut dan tentunya hampir pasti dapat dipastikan bahwa bangunannya akan awet. Jadi, itulah sebabnya pondasi dikatakan sangat mendasar di bandingkan dengan bagian bangunan lainnya.
Berbicara mengenai Pekerjaan pondasi, tentunya ada beberapa sub pekerjaan yang kita harus lakukan sehingga kita bisa dikatakan sukses dalam pekerjaan pondasi itu sendiri. Sub-sub pekerjaan itu tentunya pasti berhubungan dengan pondasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Galian Tanah
  2. Urugan Pasir
  3. Pemasangan batu kosong
  4. Pasangan batu Kali.
Sebetulnya ada banyak sub pekerjaan pada Pekerjaan pondasi, tergantung besarnya sebuah proyek. Misalnya pekerjaan jembatan, tentunya Sub Pekerjaan pada Pondasinya lebih banyak dibandingkan dengan Pekerjaan Pondasi sebuah Kamar Mandi Umum. Di sini saya hanya menampilkan 4 sub pekerjaan saja, karena ini hanya sebuah contoh RAB MCK umum.
Jika kita melihat sub-sub pekerjaan diatas sebetulnya apa sih yang akan kita lakukan? Jika kita ingin menghitung RAB sebuah pekerjaan tentunya terlebih dahulu kita menghitung volume pekerjaannya. Volume pekerjaan yang dimaksudkan itu seperti Dimensi dan panjang galian galian, dimensi dan panjang pondasi seta urugan tanah atau pasirnya. Berikut Contoh perhitungan volume RAB dalam tabel berikut:
NO
 URAIAN PEKERJAAN
 Panjang
 Lebar
 Tinggi
 Luas/Volume/Jumlah
 SATUAN
II
 PEKERJAAN PONDASI





     1
 Galian Tanah
          10
    0,90
     0,70
                        6,30
 M3
     2
 Urugan Pasir
          10
    0,90
     0,10
                        0,90
 M3
     3
 Pemasangan Batu Kosong
          10
    0,90
     0,10
                        0,90
 M3
     4
 Pasangan batu kali
          10
    0,50
     0,50
                        2,50
 M3







    • Galian Tanah

    Galian Tanah merupakan pekerjaan pertama dalam pekerjaan pondasi. Bicara mengenai galian tentunya kita berbicara bentuk, kedalaman dan lebar serta panjang galian itu sendiri. Bentuk galian tergantung pada jenis tanahnya, jika tanahnya mudah runtuh sebaiknya gunakan bentuk trapesium tetapi jika tanahnya baik atau stabil bisa menggunakan bentuk persegi saja. dalam dan lebar ditentukan oleh jenis pondasi yang kita akan bangun sementara panjannya galian tergantung dari as bangunan yang akan kita bangun. Volume galian sendiri dihitung seperti perhitunhsn volume pada umumnya Lebar x Kedalaman x Panjang Pondasi. Misalnya, anda mebuat pondasi yang lebar bawahnya 70 cm maka lebar galiannya 70 +10 ke kanan + 10 ke kiri = 90 cm dengan kedalaman pada umumnya 70 cm. Misalnya anda akan membangun MCK dengan ukuran 2,5 x 2,5 maka panjang pondasinya adalah 4 x 2,5 = 10 m. Ingat stuan yang digunakan harus setara sihingga volumenya menjadi 90 cm x 70 cm x 10 m = 0,9 m x 0,7 m x 10 m = 6,3 m kubik. Jadi anda harus menggali tanah sebanyak 6,3 m kubik.

    • Urugan Pasir

    Urugan Pasir merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan mengurug lantai kerja pondasi dengan menggunakan pasir dengan ketebalan 10 cm. jadi jika kita hitung volumenya maka yang kita hitung adalah lebar lantai pondasi x Panjang pondasi x tinggi urugan pasir. Misalnya menggunakan data yang tadi 0,9 x 10 x 0,1 = 0,9m kubik. jadi hampir 1 kubik pasir yang dibutuhkan dalam urugan pasir ini.

      • Pemasangan Batu Kosong

      Pemasangan batu kosong merupakan pemasangan batu jenis batu gunung maupun batu kali dengan ketebalan 5 - 10 cm. Batu dipasang tanpa ada campuran material lainnya. Tetepi biasa juga batu kosong diganti dengan campuran beton 1:3:5. Tetapi masyarakat umumnya hanya menggunakan batu kosong saja karena lebih ekonomis. Menghitung volumenya pun tidaklah Susah sama dengan menghitung urugan pasir tadi yaitu panjang pondasi x lebar lantai pondasi x tebal batu kosong. Misalnya kita menggunakan tebal 10 cm, maka volumenya = 10 x 0,9 x 0,1 = 0,9 m kubik. Membutuhkan hampir 1 meter kibik batu.

      • Pemasangan Batu Kali

      Berhubung karena bangunan yang kita rencanakan hanyalah bangunan kecil dan tidak bertingkat maka kita menggunakan jenis pondasi batu kali. Pondasi batu kali umumnya memiliki bentuk luasan dimensi Trapesium. Jadi supaya menghitung vulumenya dengan mudah kita lakukan dengan dua tahap, yakni menghitung Luas dimensinya terlebih dahulu baru mencari Volumenya. Misalnya, kita akan membuat pondasi dengan lebar atas 30 cm dan lebar bawah 70 cm dengan ketinggian 0,5 m maka luasan dimensinya adalah 1/2(0,3 + 0,7) x 0,5 = 0,25 m2. Setelah didapatkan luas dimensinya maka volumenya akan semakin mudah kita hitung yaitu Luas x panjang pondasi = 0,25 x 10 = 2,5 m kubik. Mudahkan?

      Demikian cara menghitung volume pekerjaan pondasi dalam penyusunan RAB, semoga bermanfaat.

      No comments:

      Post a Comment