Follow Me

Instagram

SATUAN-SATUAN DASAR YANG SERING DIGUNAK AN DALAM DUNIA TEKNIK

IlmuDasarDanTeknik*_Berbicara mengenai dunia keteknikan, tentunya tidak akan lepas dari yang dinamakan pengukuran. Ilmu teknik apa pun pasti ujung-ujungnya selalu berurusan dengan pengukuran, baik itu teknik sipil, arsitektur, mesin, industri dan teknik lainnya pasti selalu melakukan praktek lapangan yang menggunakan pengukuran. Dari pengukuran sendiri terdiri dari beberapa jenis pengukuran jika kita tinjau dari cara mengukur dan pengambilan datanya. Jelas sangat berbeda, dalam teknik sipil pengukuran yang paling dominan pastilah pengukuran panjang meskipun masih banyak pengukuran lainnya. Akan tetapi pengukuran selalu mengacuh kepada suatu pembanding atau takaran yang sering kita sebut satuan.
Kali ini saya akan menulis tentang satuan-satuan dasar yang sering digunakan dalam dunia teknik. Berikut ulasannya.

Satuan Panjang.

Pengukuran Panjang paling sering dilakukan dalam dunia teknik. Utamanya teknik sipil, pengukuran panjang digunakan dalam ilmu ukur tanah teknik sipil begitupun juga dengan teknik pertambangan. Alat yang serinng digunakan dalam mengukur panjang, lebar dan keliling adalah penggaris atau untuk skala besar adalah meteran. Di indonesia sendiri, kedua alat ukur tersebut menggunakan satuan centimeter atau meter. Namun di luar negeri mereka sering menggunakan satuan inchi, feet atau mil. Satuan centimeter dan meter merupakan satuan baku untuk panjang.

Gambar

Berikut ini merupakan gambar tangga satuan baku untuk panjang.

Aturan penggunaan satuan panjang baku ialah setiap naik satu tingkat satuan dibagi 10 dan setiap turun satu tingkat satuan dikalikan 10.

Contoh:

1 dm = ... cm, maka penyelesaiannya 1dm = 1 x 10 cm = 10 cm
10 mm = ... cm, maka penyelesaiannya 10 mm = 10 : 10 cm = 1 cm
1 km = .... m, maka penyelesaiannya 1 km = 1 x 10 x 10 x 10 m = 1000 m, karena turun tiga tingkat maka berlaku pengalian 10 sebanyak tiga kali.
2 mm = .... m, maka penyelesaiannya 2 mm = 2 : 10 : 10 :10 m = 0,002 m, naik tiga tingkat maka berlaku pembagian 10 sebanyak tiga kali.
Kurang lebihnya untuk konfersi satuan panjang seperti itu.

Satuan Luas

Tidak ada bedanya dengan pengukuran panjang, pengukuran luas dalam ilmu teknik pun sangat sering digunakan. Misalnya mengukur suatu luas daerah untuk pembangunan, mengukur luas logam yang digunakan dalam pengelasan dan lain sebagainya. Mengukur luas sama dengan mengalikan panjang dengan lebar atau mengalikan alas dengan tingginya. Hal ini berlaku untuk mengukur bidang datar dua dimensi. Satuan luas baku selalu menggunakan kata persegi atau bujur sangkar di akhirnya, yang dilambangkan dengan pangkat dua. Satuan baku untuk satuan luas yang sering digunakan adalah meter persegi, sentimeter persegi atau hektar.
Dalam penerapannya aturan penggunaan satuan Luas baku adalah setiap naik satu tingkat satuan selalu dibagi 100 dan setiap turun satu tingkat satuan dikalikan 100.
Perhatikan Gambar tangga satuan luas berikut!

Contoh:



1 m2 = 10000 cm2 (turun dua tingkat satuan, 100 x 1000)
1000000 mm2 = 100 cm2 (naik dua tingkat satuan, 1000000 mm2: 100 : 100)

Satuan Volume

Ini dia satuan paling populer dalam dunia teknik. Mengapa? Di Laboratorium teknik mana pun pasti akan selalu mengenal istilah volume. Apalagi dengan teknik sipil. Mengukur volume benda bisa kita lakukan dengan mengalikan panjang, lebar, dan tingginya atau mengalikan alas dengan tingginya. Tapi ini hanya berlaku untuk benda yang bentuknya beraturan. Dan untuk benda yang tidak beraturan kita dapat menggunakan gelas ukur atau tangki ukur. Satuan baku volume yang sering digunakan di Indonesia menggunakan kata kubik di akhirnya uyang dilambangkan dengan pangkat tiga (...3). Satuan baku untuk volume yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah liter atau mili liter.

Aturan dalam penggunaan satuan volume baku ialah setiap turun satu tingkat satuan maka dikalikan 1000 dan sebaliknya setiap naik satu tingkat satuan dibagi 1000. Penting untuk diingat 1 liter sama dengan 1 dm3.
Berikut gambar tangga satuan volume:

Contoh:

10 liter = 10 dm = 10000 cm (turun satu tingkat maka dikalikan 1000)

No comments:

Post a Comment