Follow Me

Instagram

TUJUAN DAN LANGKAH-LANGKAH PEKERJAAN PEMBORAN SERTA CONTOHNYA

UMUM

Kali ini kita akan membahas mengenai pekerjaan pemboran. Pekerjaan pemboran bertujuan untuk mengetahui lebih detail penyebaran lapisan tanah dan/atau batuan secara vertikal serta memperoleh contoh tanah/batuan pada suatu kedalaman tertentu. Informasi penyebaran lapisan tanah dan/atau batuan secara vertikal sangat membantu dalam menentukan letak dan penyebaran bidang longsor.
Data-data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan pemboran akan menjadi acuan atau bahan pembanding dengan hasil penyelidikan dengan alat geolistrik. Oleh sebab itu pengamatan dan deskripsi terhadap hasil pemboran dilakukan langsung di lapangan oleh ahli geologi (geologist).
Dalam rangka kegiatan perencanaan ini maka Konsultan telah melakukan kegiatan pemboran berupa pemboran tangan (hand drilling) dan pemboran inti (core drilling). Jumlah dan penyebaran titik-titik bor pada masing-masing lokasi longsoran tersaji dalam tabel 4-1 dan gambar 4-1.
Tabel 4-1. Data Sebaran Titik Bor
Lokasi
KM
Titik Bor
Koordinat UTM
Elevasi m dpal
Kedalaman Max (meter)
Easting
Northing
LKS.02
217+700
CD.2-01
221217.00
9863227.00
586.78
17
HD.2-01
221195.00
9863225.00
578.52
5
HD.2-02
221165.00
9863219.00
572.45
6
HD.2-03
221237.00
9863220.00
583.25
6
LKS.03
217+930
CD.3-01
221249.55
9863353.94
589.95
14.5
HD.3-01
221302.12
9863358.19
574.75
5
HD.3-02
221199.23
9863346.50
581.34
4
LKS.04
218+100
CD.4-01
221219.72
9863483.60
593.13
13
HD.4-01
221231.84
9863500.60
585.99
4
HD.4-02
221246.00
9863528.25
580.43
5
HD.4-03
221185.97
9863447.76
581.12
7


Gambar 4-1. Sebaran Titik Bor di KM.217+700, KM.217+930, dan KM.218+100
(Ket : HD = Auger Drilling ;  CD = Core Drilling)


 PEMBORAN AUGER ATAU BOR TANGAN (AUGER DRILLING)
Pemboran auger atau bor tangan (auger drilling) adalah suatu cara pemboran yang dilakukan menggunakan tenaga manusia dengan cara memutar dan menekan mata bor ke dalam tanah. Metode ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu kedalaman yang dapat dicapai terbatas (kurang dari 10 meter), membutuhkan banyak tenaga, waktunya relatif lama.
Adapun tujuan-tujuan yang akan dicapai dari pekerjaan pemboran auger atau bor tangan yaitu:
-       Untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang susunan lapisan (stratifikasi) tanah;
-       Untuk memperoleh contoh (sample) tanah baik contoh tanah terganggu (disturbed sample) maupun contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample). Contoh Tanah Terganggu (Disturbed Soil Sample), yaitu contah tanah dimana pada kegiatan pengambilannya, struktur tanah tersebut tidak dilindungi, sehingga strukturnya menjadi terganggu atau tidak sesuai lagi dengan struktur aslinya. Contoh Tanah Tidak Terganggu (Undisturbed Soil Sample), yaitu contah tanah dimana pada kegiatan pengambilannya, struktur tanah tersebut dilindungi, sehingga strukturnya tidak terganggu dan sesuai dengan struktur aslinya.
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pemboran manual, terdiri dari:
a.  Alat bor utama, terdiri dari:
-       Mata bor (Auger)
-       Batang bor (Rod String)
-       Batang pemutar
-       Penyambung batang bor dengan batang pemutar (T-Stuck)
b.  Peralatan tambahan dan safety equipment:
-     Kunci pipa
-     Linggis, sekop, dsb
-     Clipboard
-     Perlengkapan safety : sepatu boot, helm, dsb.


Gambar 4-2. Peralatan Pemboran Auger

Prosedur kerja pemboran tangan adalah sebagai berikut:
1.     Lokasi titik bor dibersihkan dari rerumputan dan penghalang lainnya;
2.     Bagian – bagian alat bor dirangkai dengan cara:
-            Menyiapkan masing – masing bagian yang diperlukan, meliputi mata bor (auger), batang bor (rod string), batang pemutar dan T-stick, serta kunci pipa;
-            Menyambung secara berurutan T-stick & rod strings & auger, lalu kencangkan sambungan – sambungan dengan menggunakan kunci pipa.
3.     Membuat lubang awal sedalam kira – kira 20 cm menggunakan sekop;
4.     Alat bor diletakan pada lubang awal yang telah dibuat, lalu rangkaian pemboran diputar, sambil ditekan ke dalam tanah;
5.     Pemutaran dan penekanan rangkaian pemboran dilakukan hingga mata bor (auger) masuk 25 cm atau telah terisi penuh;
6.     Setelah auger terisi penuh, rangkaian pemboran diangkat ke permukaan, tanah yang tertahan di dalam auger dikeluarkan, lalu dideskripsi;
7.     Langkah (4) hingga langkah (6) dilakukan terus menerus, apabila batang bor telah masuk habis ke dalam tanah, sambungkan batang bor berikutnya, lalu dilanjutkan kegiatan pemboran hingga mencapai kedalaman yang direncanakan.
8.     Tanah yang diperoleh pada setiap kemajuan pemboran (tiap 20 cm kedalaman) dideskripsi, hasilnya ditulis pada lembar deskrisi, serta dibuat kolom litologinya.
9.     Untuk mengambil contoh tanah tidak terganggu, lakukan langkah berikut:
a.     Lepaskan mata bor (auger), pasang clamb tube dan tabung contoh (sample tube).
b.     Pasang kepala tumbuk pada salah satu ujung batang bor, lalu kencangkan.
c.     Pukullah rangkaian bor melalui kepala bor dengan menggunakan palu 5 kg yang diberi bantalan balok kayu, hingga tabung contoh masuk kedalam tanah dan terisi penuh.
d.     Setelah itu, angkatlah rangkaian bor, lepaskan tabung contoh, lalu amankan contoh.
10. Bila pemboran telah mencapai kedalaman yang direncanakan, rangkaian pemboran dilepas, masing – masing bagian dibersihkan dari tanah/lumpur yang melekat, lalu peralatan disimpan.
11. Selanjutnya contoh tanah yang telah diperoleh diberi label dan disipkan untuk dikirim ke laboratorium.

PEMBORAN INTI (CORE DRILLING) DAN UJI PENETRASI STANDAR (SPT)
Dalam rangka memperoleh data dan informasi jenis dan ketebalan perlapisan tanah keras dan/atau batuan, maka pihak Konsultan telah melakukan pemboran inti yang disertai dengan Pengujian Penetrasi Standar (Standart Penetration Test SPT) dengan interval 2 (dua) meter untuk mendapatkan parameter kepadatan tanah dan/atau batuan.
Peralatan yang digunakan pada kegiatan pemboran inti dan SPT sebagai berikut:
-              Mesin bor merk TBM-12 kapasitas 150 meter beserta perlengkapannya;
-              Pompa sirkulasi atau pembilas MG-5A,  beserta perlengkapan operasionalnya;
-              Core Barrel 73 mm single dan panjang 1.5 meter, casing 89 mm;
-              Hammer SPT dengan beban 63.5 kg;
-              Perlengkapan pemboaran lainnya.

Pemboran dilakukan dengan kemajuan tiap 1.5 meter. Potongan batuan yang tertangkap didalam core barrel selanjutnya dikeluarkan lalu diamati dan dideskripsi kenampakan sifat fisik guna menentukan jenis materialnya. Pengujian penetrasi standar dilakukan setiap interval 2 (dua) meter dengan mencatat jumlah pukulan.


HASIL YANG DICAPAI

Berdasarkan hasil pengamatan dan deskripsi terhadap contoh tanah yang terambil dengan auger maupun core barrel maka diperoleh stratifikasi lapisan tanah dan/atau batuan pada masing-masing titik bor.

No comments:

Post a Comment