BALOK
: Bagian
struktur yang secara umum menerima gaya transversal (tegak lurus batang). Balok
dapat terdiri dari satu perletakan (balok terjepit atau kantilever) dan dapat
pula terdiri dari dua atau lebih perletakan (balok menerus). Tetapi dapat juga
menerima beban horisontal atau miring (Jarang ditemui dalam kehidupan
sehari-hari)
PORTAL : Bagian struktur yang terdiri dari beberapa
batang yang dihubungkan dengan menggunakan sambungan-sambungan kaku (misalnya
dilas atau dicor monolit).
RANGKA
BATANG : Bagian struktur yang terdiri dari beberapa
buah batang yang dihubungkan dengan menggunakan sendi-sendi. Oleh sebab itu,
maka pada bagian strukturnya dianggap tidak bekerja momen. Untuk dapat
menganalisa rangka batang maka terlebih dahulu harus diketahui
tegangan-tegangan normal yang bekerja pada tiap-tiap batangnya (gaya-gaya
batangnya).
PELENGKUNG
TIGA SENDI : Bagian struktur yang berbentuk lengkungan
dan menggunakan tiga sendi, yaitu masing-masing pada perleetakannya dan satu
diantara kedua perletakan tersebut.
Jenis struktur diatas dapat diselesaikan secara
analitis maupun secara grafis.
B A
L O K
( Balok Statis Tertentu )
Balok
|
statis tertentu yaitu balok yang dapat dianalisa hanya
dengan menggunakan persamaan statika. Persamaan statika yang dimaksud adalah :
S Momen
= 0 ……
SM = 0
S Gaya
Horisontal = 0 …… SH = 0
S Gaya
Vertikal = 0 …… SV = 0
Penerapannya dapat dilihat pada contoh berikut .
RANGKA BATANG
Rangka
|
batang statis tertentu dapat dianalisa
dengan menggunakan persamaan Statika Biasa. Beberapa metode yang sering
digunakan adalah cara Analitis, Lukisan Grafis, Lukisan Cremona, Ritter
dan beberapa metode lainnya.
Hal-hal yang perlu diketahui dari sebuah
rangka batang adalah reaksi perletakannya, gaya-gaya batangnya dan
perpindahan titik-titik simpulnya akibat terjadinya deformasi pada batang.
Deformasi yang dimaksud adalah perpanjangan atau pemendekan batang akibat
tegangan yang bekerja dalam batang. Selain tegangan dalam batang, deformasi
dapat juga disebabkan oleh perubahan suhu atau kesalahan pemasangan. Namun yang
akan dibahas pada session ini adalah perhitungan gaya-gaya batang.
Dalam perhitungan gaya
batang konstruksi, dikenal istilah :
Batang
Tekan yaitu batang yang menerima gaya normal yang sifatnya
menekan ke arah penampang batang. Dengan kata lain arah gaya batangnya adalah masuk
ke dalam penampang batang. Gaya batang ini akan mengakibatkan batang
berdeformasi menjadi memendek. Gaya batang ini diberi tanda –
(Negatip).
Batang
Tarik yaitu batang yang menerima gaya normal
yang sifatnya menarik ke luar penampang batang. Dengan kata lain arah gaya
batangnya adalah meninggalkan penampang batang. Gaya batang ini akan
mengakibatkan batang berdeformasi menjadi memanjang. Gaya batang ini
diberi tanda + (Positip).
CARA ANALITIS
Pada metode ini, gaya-gaya batang dianalisa
dengan menggunakan perhitungan matematis yaitu dengan persamaan statika.
Persamaan yang digunakan adalah :
SH = 0 Jumlah gaya-gaya dalam arah
horisontal (sumbu X) sama dengan nol
SV = 0 Jumlah
gaya-gaya dalam arah vertikal (sumbu Y) sama dengan nol
Untuk memudahkan perhitungan, maka
digunakan sebagai acuan adalah sumbu X dan sumbu Y. Tetapi tidak menutup
kemungkinan digunakan sumbu yang sejajar batang.
PROSEDUR :
" Perhitungan dilakukan dengan cara meninjau
simpul-simpul satu persatu. Simpul yang dapat dihitung gaya batangnya adalah
simpul yang mempunyai Tidak Lebih Dari Dua gaya batang yang tidak
diketahui. Hal ini disebabkan karena hanya terdapat dua persamaan statika yang
digunakan.
" Hitung reaksi perletakan dari rangka batang
" Uraikan gaya-gaya batang ke arah sumbu X
dan sumbu Y. Arah batang pertama-tama disumsikan. Apabila hasil perhitungan
diperoleh nilainya negatif, maka arah yang sesungguhnya adalah terbalik dengan
arah asumsi tadi. Sebaliknya bila positip, maka arah asumsi tadi sudah benar.
" Buat persamaan keseimbangan dengan
persamaan statika yang ada.
" Hitung keseimbangan gaya-gaya batang. Gaya
batang tekan akan menuju simpul sedang gaya batang tarik meninggalkan simpul.
CONTOH :
Hitunglah gaya batangnya
dengan cara analitis :
Perhitungan Gaya Batang
Simpul D
Simpul G
Simpul C
Simpul B
Simpul A
| |||
Rekapitulasi Gaya-Gaya Batang
No
|
S (ton)
|
Ket.
|
1
|
2,834
|
Tarik
|
2
|
2,834
|
Tarik
|
3
|
2,167
|
Tarik
|
4
|
-2
|
Tekan
|
5
|
-1,39
|
Tekan
|
6
|
0
|
|
7
|
-1,111
|
Tekan
|
8
|
0,889
|
Tarik
|
9
|
-3,611
|
Tekan
|
10
|
0
|
|
11
|
-0,167
|
Tekan
|
No comments:
Post a Comment