Follow Me

Instagram

METODE STABILISASI TANAH

IlmuDasarDanTeknik*_Halo sahabat Teknik, Gimana kabarnya? Setelah sekian lama tidak ada kabar akhirnya kini bisa menyapa lagi. Kali ini sedikit ilmu yang akan kita pelajari mengenai metode stabilisasi tanah. Kangsung saja ke Materi!

TENTANG STABILISASI TANAH

Dalam pengertian luas, yang dimaksud stabilisasi tanah adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu guna memeperbaiki sifat-sifat teknis tanah atau dapat pula, stabilisasi tanah adalah usaha untuk merubah atau memperbaiki sifat-sifat teknis tanah agar memenuhi syarat teknis tertentu.

Tanah dasar merupakan bagian penting dari kontruksi jalan karena tanah ini mendukung seluruh kontruksi jalan beserta muatan lalu lintas diatasnya. Tanah dasar menentukan mahal tidaknya pembangunan jalan tersebut karena kekuatan tanah tersebut menentukan tebal tipisnya lapisan perkerasan. Tanah dasar dalam keadaan asli merupakan suatu bahan yang kompleks dan sangat bervariasi kandungan mineralnya. Pembangunan jalan raya tidak selalu berada diatas tanah dasar yang relatif baik, ada kemungkinan dibuat diatas tanah yang kurang baik. Akibatnya, tanah tersebut tidak dapat langsung dipakai sebagai lapisan dasar (subgrade). Oleh karena itu tanah dasar perlu dipersiapkan secara baik antara lain dengan perbaikan tanah.

Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci. Tanah dibuat stabil agar jika ada beban yang lewat, tidak terjadi penurunan (settlement). Tanah dasar minimal harus bisa dilewati kendaraan proyek. Stabilisasi tanah adalah usaha untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas daya dukung tanah. Menurut Bowles (1984) apabila tanah yang terdapat di lapangan bersifat sangat lepas atau sangat mudah tertekan, atau apabila mempunyai indeks konsistensi yang tidak sesuai, permeabilitas yang terlalu tinggi, atau sifat lain yang tidak diinginkan sehingga tidak sesuai untuk suatu proyek  pembangunan, maka tanah tersebut harus di stabilisasikan. Proses stabilisasi itu meliputi, antara lain:

  1. Penggantian tanah asli : mengganti tanah dengan tanah yang baik atau sesuai spesifikasi.
  2. Perbaikan gradasi butiran.
  3. Stabilisasi dengan bahan kimia.
  4. Stabilisasi dengan pemadatan.

Tujuan perbaikan tanah tersebut adalah untuk mendapatkan tanah dasar yang stabil pada semua kondisi. Usaha stabilisasi dilakukan hanya seperlunya saja, tidak menguntungkan secara ekonomis untuk membuat sesuati bagian konstruksi yang lebih kuat dari yang diperlukan. 

JENIS METODE STABILISASI TANAH

Ada dua metode-metode stabilisasi yang dikenal adalah sebagai berikut :

Stabilisasi Mekanis

Definisi stabilisasi mekanis adalah tanah yang telah di stabilisasikan secara mekanis adalah yang telah berhasil dibuat memiliki daya dukung tanah tertentu terhadap deformasi oleh muatan, disebabkan karena adanya kait mengait (interlock) dan geseran antar butir tanah serta daya ikat antar butir oleh bagian tanah yang halus atau tanah liat. Beberapa usaha penambahan kekuatan atau daya dukung tanah dengan stablisasi mekanis seperti mengganti jenis tanah eksisting, mengatur gradasi tanah atau melakukan pemadatan (compaction).

Stabilisasi Kimiawi

Stabilisasi tanah secara kimiawi adalah panambahan bahan stabilisasi yang dapatmengubah sifat-sifat kurang menguntungkan dari tanah. Biasanya digunakan untuk tanah yang berbutir halus. Bahan yang digunakan untuk stabilisasi tanah disebut stabilizing agents karena setelah diadakan pencampuran menyebabkan terjadinya stabilisasi. Untuk masih dapat memanfaatkan tanah-tanah kohesif setempat sebanyak mungkin secara ekonomis, maka dipergunakan stabilizing agents, yang karena proses kerjanya dan sifat pengaruh yang ditimbulkan kepada bahan yang distabilkan menyebabkan stabilisasi dengan menggunakan bahan campuran ini. 

Di dalam usaha stabilisasi tanah ini, kita mengenal banyak jenis stabilizing agents. Diantara sekian banyak stabilizing agents, yaitu air sendiri di dalam jumlah yang tepat dan tanahliat dalam jumlah proporsional. Untuk menahan air diperlukan stabilizing agentsi (garam laut) pada air tersebut yang sifatnya higroskopis dapat mengikat air dalam jangka waktu yang lama. Adapun stabilizing agents untuk tanah liat antara lain adalah kapur pasang (hydrated lime), Portland cement (PC), bitumen, dan lain lain. Stabilizing agents yang disebutkan tadi merupakan bahan-bahan yang menghasilkan produk yang baik sesuai dengan tujuan penstabilan tanah yang bersangkutan, derajat peningkatan mutu yang dikehendaki dan mudah dikerjakan. Pada umumnya, stabilisasi kmiawi adalah jenis usaha yang cukup mahal dan memerlukan ketelitian dan kecermatan bekerja yang tinggi.

Sekian ilmu yang bisa kami bagikan semoga bermanfaan. Terimakasih.


No comments:

Post a Comment