Follow Me

Instagram

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PEMBEBANAN PADA STRUKTUR

IlmuDasarDanTeknik.Com*_Kali ini saya akan memposting sebuah ilmu dari teknik sipil yaitu mengenai Faktor-faktor Yang berkaitan dengan Pembebanan pada suatu struktur.

FAKTOR PEMBEBANAN PADA STRUKTUR

Kekuatan yang dibutuhkan suatu struktur untuk menahan beban berfaktor yang bekerja dengan berbagai kombinasi efek beban disebut Kuat Perlu. Kuat perlu (U) suatu struktur harus dihitung dengan beberapa kombinasi beban yang bekerja pada struktur tersebut. Kuat rencana diperoleh dari mengalikan kuat nominal dengan faktor reduksi kekuatan (Φ) yang nilainya lebih kecil dari satu.
Menurut SNI - 03 - 2847 – 2002 Pasal 11(1) : struktur dan komponen struktur harus direncanakan hingga semua penampang mempunyai kuat rencana minimum sama dengan kuat perlu, yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan gaya terfaktor.Faktor keamanan yang disyaratkan oleh SNI -03-2847-2002 pada komponen struktur untuk menjamin tercapainya prilaku struktur yang cukup baik pada tingkat beban kerja dapat dikelompokkan  dalam dua bagian yaitu faktor beban/kuat perlu dan faktor reduksi kekuatan.

Faktor Beban / Kuat Perlu

Berdasarkan SNI 2847 – 03 – 2002, pasal 11.3 yaitu :
  •     Kuat perlu ( U ) untuk  menahan beban mati ( D ) paling tidak harus sama dengan :
U    =    1,4 D    ………………………………………………..…    ( a )

    Kuat perlu ( U ) untuk menahan beban mati ( D ), beban hidup ( L ) dan juga beban atap ( A ) atau beban hujan ( R ) , paling tidak harus sama dengan :U   =   1,2 D  +  1,6 L  +  0,5 (A atau R)    …………….……    ( b )
  •     Bila beban angin ( W ) turut di perhitungkan, maka pengaruh kombinasi beban     ( D ) , (L) dan ( W ) berikut harus dipelajari untuk menentukan nilai ( U )  sebesar :
U   =   1,2 D  +  1,0 L ± 1,6 W +  0,5 (A atau R)    …………..…    ( c )
Kombinasi beban juga harus memperhitungkan kemungkinan beban hidup ( L ) yang penuh dan kosong untuk mengantisipasi kondisi yang paling berbahaya, sehingga :
U  =   0,9 D  ±  1,6 W        …………………………………......    ( d )
Perlu dicatat bahwa untuk setiap kombinasi  beban D , L , dan W , Kuat perlu (U) tidak boleh kurang dari persamaan (2.2).
  •     Bila ketahanan struktur terhadap beban gempa ( E ) di perhitungkan dalam perencananaa, maka nilai ( U ) harus di ambil sebesar :
U   =   1,2 D  + 1,0 L  ± 1.0  E      ………………….………….    ( e )
atau
U   =    0,9 D  ±  1,0 E      …………………………………….    ( f )
Nilai beban gempa ( E ) di tetapkan berdasarkan ketentuan SNI – 03 - 1726 – 2002 tentang Tata Cara Perancanaan Ketahanan Gempa Untuk  Gedung dan Rumah.

    Faktor Reduksi Kekuatan ( Ø ) / Kuat Rencana.

Kuat rencana suatu komponen struktur , sambungannya dengan komponen struktur lain, dan penampangnya, sehubungan dengan prilaku lentur, beban normal geser , dan torsi harus diambil sebagai hasil kuat nominal yang dihitung berdasarkan kekuatan dan asumsi dengan suatu factor reduksi kekuatan ( Ø ). Faktor reduksi kekuatan ( Ø ) antara lain di gunakan untuk memberikan konsep keamanan lapis kedua dalam menentukan kuat rencana. Pemakaian faktor reduksi dimaksudkan untuk memperhitungkan kemungkinan penyimpangan terhadap kekuatan bahan, pengerjaan, ketidak tepatan ukuran, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan, yang sekalipun masing – masing faktor mungkin masih dalam toleransi persyaratan tetapi kombinasinya memberikan kapasitas lebih rendah. Dengan demikian, apabila faktor reduksi di kalikan dengan kuat ideal teoretik berarti sudah termasuk memperhitungkan tingkat daktilitas, kepentingan, serta tingkat ketepatan ukuran suatu komponen struktur sedemikian hingga kekuatannya dapat di tentukan .
Standar SNI-03-2847-2002 memberikan faktor reduksi kekuatan (Ø) untuk berbagai mekanisme, antara lain sebagai berikut :
  •     Lentur tanpa beban aksial                    =  0,80
  • Beban aksial dan beban aksial dengan lentur : 
  1. Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur        =  0,80
  2. Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur:
           *Komponen struktur dengan tulang spiral         = 0,70
           *Komponen struktur lainnya (sengkang )         = 0,65
  •     Geser dan torsi                         =  0,75
  1.     Geser penahan gempa kuat lentur nominal         =  0, 55
  2. Geser balok-kolom tulangan diagonal         =  0,80
  •     Penampang lentur tanpa beban aksial             =  0,75
  •     Tumpangan pada beton                     =  0,70
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kuat momen / kapasitas momen (Mu) yang di gunakan sama dengan kuat momen ideal ( Mn) di kalikan dengan foktor reduksi (Ø).
Mu      =       Ø   .  Mn    …………….........................    ( g )
Dimana :    Mu       =  Kuat momen / Kapasitas momen
Ø    =  Faktor reduksi
Mn    =  Kuat momen ideal.
Kurang lebih seperti itulah keterkaitan faktor-faktor yang terjadi pada pembebanan struktur. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca semua. Terimakasih

No comments:

Post a Comment