Kali ini kita akan membahas tentang contoh penghitungan kontrol tiang pancang miring atau yang kita kenal dengan sebutan Batter Pile. Batter Pile ini sendiri biasanya kita temukan pada proyek pembangunan suatu Jembatan. Dalam pengaplikasiannya, sendiri merupakan pondasi utama penyokong jembatan atau bangunan lainnya yang berdiri di atas sebuah sungai atau pun di atas laut. Biasanya Batter Pile berbentuk pancang yang terpasang miring yang menyangga pondasi atau pun tiang atau kolom dari suatu bangunan yang berdiri di atas air atau pun di tebing. Jika ingin mengetahui secara lengkap maka kalian bisa bisa membukanya di sini, What is Batter Pile? atau Apa itu Batter Pile? Setelah kita telah mengetahui apa itu Batter Pile, sekarang kita akan mempelajari bagaimana penghitungan kontrol pada tiang pancang miring atau pada Batter Pile ini. Berikut saya akan memberikan contoh penghitungan kontrol Tiang pancang miring atau Batter Pile pada sungai yakni yang terdapat di Bupul Provinsi Papua yang merupakan Perencanaan Teknik Jembatan Pada Ruas Muting – Tanah Merah, Kab. Merauke (280M’) yang dikerjakan oleh Satuan Kerja NVT Perencanaan Dan Pengawasan Jalan Dan Jembatan Papua. Kita lihat contoh berikut mengenai Penghitungan Kontrol Tiang Pancang Miring (Batter Pile) pada jembatan Sungai Bapul.
Perhitungan Kontrol Tiang Pancang Miring (Batter Pile) Sungai Bupul
1. Abutmen Arah Asiki
Gaya horizontal yang terjadi pada abutmen = 63.788 Ton
Daya dukung vertikal yang diizinkan sebesar 108 Ton
Tiang pancang direncanakan sebanyak 17 buah dengan perincian PA sebanyak 6 titik pancang, PB sebanyak 5 titik pancang dan PC sebanyak 6 titik pancang.
Jadi untuk menahan gaya horizontal yang terjadi sebesar H = 63.788 Ton digunakan tiang pancang miring dengan perbandingan kemiringan 1:10 dengan perhitungan :
PAH = 108xtan5.71° = 10.799 Ton x 6 titik = 64.794 Ton
PCH = 108xtan5.71° = 10.799 Ton x 6 titik = 64.794 Ton
Total PH = 64.794 + 64.794 = 129.588 Ton > 63.788 Ton ….. Ok
2. Abutmen Arah Sota
Gaya horizontal yang terjadi pada abutmen = 117.662 Ton
Daya dukung vertikal yang diizinkan sebesar 108 Ton
Tiang pancang direncanakan sebanyak 17 buah dengan perincian PA sebanyak 6 titik pancang, PB sebanyak 5 titik pancang dan PC sebanyak 6 titik pancang.
Jadi untuk menahan gaya horizontal yang terjadi sebesar H = 117.662 Ton digunakan tiang pancang miring dengan perbandingan kemiringan 1:10 dengan perhitungan :
PAH = 108xtan5.71° = 10.799 Ton x 6 titik = 64.794 Ton
PCH = 108xtan5.71° = 10.799 Ton x 6 titik = 64.794 Ton
Total PH = 64.794 + 64.794 = 129.588 Ton > 117.662 Ton ….. Ok
3. Peir
Gaya horizontal yang terjadi pada abutmen = 294.897 Ton
Daya dukung vertikal yang diizinkan sebesar 114 Ton
Tiang pancang direncanakan sebanyak 60 buah dengan perincian PA sebanyak 12 titik pancang, PB sebanyak 12 titik pancang, PC sebanyak 12 titik pancang, PD sebanyak 12 titik pancang dan PE sebanyak 12 titik pancang.
Jadi untuk menahan gaya horizontal yang terjadi sebesar H = 294.897 Ton digunakan tiang pancang miring dengan perbandingan kemiringan 1:10 dengan perhitungan :
PAH = 114xtan5.71° = 11.399 Ton x 12 titik = 136.788 Ton
PBH = 114xtan5.71° = 11.399 Ton x 12 titik = 136.788 Ton
PDH = 114xtan5.71° = 11.399 Ton x 12 titik = 136.788 Ton
PEH = 114xtan5.71° = 11.399 Ton x 12 titik = 136.788 Ton
Total PH = 136.788+136.788+136.788+136.788 = 547.152 Ton > 294.897 Ton ….. Ok
Nah...... itulah bagian-bagian dari perhitungan kontrol tiang pancang miring atau Batter Pile pada jembatan. Ingat bahwa penghitungan yang saya berikan hanyalah contoh kecil saja. karena penghitungan yang sesunguhnya lebih sulit tergantung atau sesuai kondisi alam medan serta bobot bangunan yang akan berdiri di atasnya. selain itu kemingkinan anda akan menghitung proyek pembangunan jembatan yang lebih besar lagi. Siapa tahu saja anda dipercaya menghitung jembatan antar Pulau, jadi anda bisa belajar dari sini sekarang.
Oke baik, demikianlah contoh penghitungan kontrol Tiang pancang miring atau Batter Pile pada jembatan yang dapat saya bagikan semoga ini bermanfaat bagi kalian semua. Syalom, terimakasih.
Lihat juga artikel lainnya mengenai Bangunan:
Pengertian konstrusi Secara Umum
No comments:
Post a Comment